Perjalanan Mahasiswa Beasiswa STMIK AMIK BANDUNG

 


Perkenalkan saya adalah salah satu mahasiswa semester 4 jurusan Tekhnik Informatika di salah satu kampus swasta di kota bandung yaitu STMIK AMIK BANDUNG, saya disini akan bercerita sedikit perjalanan saya kuliah di STMIK AMIK BANDUNG.

STMIK AMIK BANDUNG adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung, yang berlokasi di Jl. Jakarta No.28, Kebonwaru, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40272, Indonesia. STMIK AMIK BANDUNG mempunyai 3 jurusan di antaranya yaitu : Tekhnik Informatik, Sistem Informasi, dan Desain Komunikasi Visual yang semua jurusan terakreditasi B, jenjang pendidikan yakni Sarjana (S1) di semua jurusan.

Awal saya mengetahui kampus STMIK AMIK BANDUNG dari teman sekolah saya yang menawarkan ada beasiswa kuliah 100% gratis bagi yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA, dari situ saya mencoba daftar karena saya emang dari awal ingin melanjutkan pendidikan karena saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, setelah mengirimkan berbagai berkas persyaratan akhirnya saya diterima dan memulai perkuliahan.

Tetapi saya memiliki banyak kendala, dari alat device yang tidak memadai seperti tidak memiliki laptop untuk belajar atau mengerjakan tugas dirumah, dan kesulitan dalam memahami materi dikarenakan saya lulusan Multimedia yang tidak berkecimpungan di bidang IT seperti Algoritma dan Perkodingan, dari situ saya mulai bertanya kepada teman saya yang emang sudah paham di bidang tersebut, ya namanya juga belajar emang tidak akan mulus, seperti saat dosen memberikan tugas seputar pemrograman, jujur saya kewalahan dan saya sering mengumpulkan tugas telat atau tidak sesuai.

Maka dari itu saya berpikir harus belajar lebih ekstra lagi, saya dikampus tidak mengikuti organisasi apapun dikarenakan saya hanya ingin fokus untuk perkuliahan dan emang dari orang tua saya yang menyuruh agar fokus kuliah saja, dikarenakan jarak rumah saya ke kampus juga cukup jauh yang memakan waktu tempuh kurang lebih 90menit, dan saya tidak kost, saya setiap hari pulang pergi dari rumah ke kampus dan sebaliknya, lumayan sangat melelahkan apalagi jika ada tugas yang deadlinenya deket.


Ya mau bagaimana lagi namanya juga perjuangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi butuh pengorbanan dari tenaga, waktu, dan pikiran, setelah selesai UAS pada semester 1, saya cukup syok dengan hasil IP semester saya yang diluar dugaan saya, saya sempat depresi dan putus asa karena hasilnya diluar ekspetasi saya, saya sudah berjuang tetapi hasilnya belum maksimal menurut saya, dan di semester 2 saya mulai belajar lebih giat lagi, saya mulai sering praktek, dan Alhamdulillah teman satu kelas saya banyak yang membantu dalam proses belajar dan membantu apabila ada tugas yang kurang dipahami.

Pada pertengahan semester 2, kampus mulai memberi kebijakan belajar daring sampai waktu yang ditentukan dikarenakan, Covid 19 sudah ada di Bandung, dan demi keselamatan bersama, maka kampus mengambil keputusan tersebut, pada awal awal perkuliahan daring, penyakit saya kambuh lagi dari susah dalam memahami perkuliahan, dan tidak adanya device dirumah untuk mengerjakan tugas, dari situ saya sempat psimis dengan apa yang akan terjadi dengan nilai semester 2 saya dikarenakan seringnya telat dalam mengumpulkan tugas dan lain sebagainya.

Pada saat UAS saya setiap hari pulang pergi ke rumah teman saya untuk meminjam device untuk melakukan pengerjaan UAS dan tugas besar, dan pada pengerjaan Tugas Besar, saya sempat menginap dan begadang dirumah teman saya untuk menyelesaikan, dan Alhamdulillah lancar, dan setelah hasil nilai UAS muncul, Alhamdulillah nilai saya naik, yang cuman sedikit engga besar, tetapi itu membuat saya termotivasi untuk makin giat lagi.

Pada saat awal semester 3, kampus STMIK AMIK BANDUNG memberikan kebijakan baru bagi seluruh mahasiswa beasiswa, dikarenakan banyaknya mahasiswa beasiswa yang nilainya turun atau kurang, isi dalam kebijakan itu "Seluruh mahasiswa beasiswa wajib mendapat nilai IP Semester minimal 3.25 jika tidak maka beasiswa tersebut akan dicabut" saya sempat syock dengan kebijakan baru tersebut karena emang nilai Semester 1 dan 2 saya masih dibawah tersebut, lalu saya bertanya kediri saya apakah saya mampu dan bisa? dari situ saya mulai belajar lagi agar nilai saya tidak anjlok, karena saya masih ingin melanjutkan kuliah hingga lulus nanti.



Seiring berjalannya waktu saya belajar, dan mematuhi semua aturan berlaku karena saya tidak ingin mendapatkan sanksi, kampus memberikan kebijakan berupa tekanan tersebut bertujuan agar kita tidak malas malasan karena diluar sana ada banyak orang yang ingin kuliah, dan disini saya menjadi salah satu orang yang beruntung bisa kuliah gratis 100%, dan dari itu saya termotivasi kembali agar tidak bermalas malasan, karena usaha tidak akan menghianati hasil, saya percaya dengan kata kata tersebut.

dan pada saat selesai UAS semester 3, semua jerih payah saya terbayar dengan mendapatkan target IP Semester, sujud syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, dan saya ucapkan banyak terimakasih kepada orang tua, teman, kerabat, seluruh keluarga STMIK AMIK BANDUNG yang masih memberikan saya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

Komentar